SELEKSI CPNS DISINYALIR MARAK HONORER SILUMAN
SAIFUL
: “Ini sungguh aneh dan tidak manusiawi. Mereka yang betul-betul
mengabdi tidak lulus, sedang ada yang tidak mengabdi justru lulus. Kan aneh”.
Palopo,-
Merebaknya isu “honorer
siluman” dalam seleksi CPNS Honorer Kategori II (K-2) membuat geram sejumlah
pihak.
Tak tanggung-tanggung, sejumlah
daerah pun beramai-ramai membentuk forum komunikasi sesama honorer guna mengumpulkan
sejumlah informasi dan bukti terkait keberadaan honorer siluman.
Informasi yang dihimpun
wartawan media ini dilapangan menyebutkan, sejumlah forum komunikasi honorer
bahkan telah melaporkan hal ini kebeberapa lembaga tinggi Negara terkait,
seperti BKN Pusat, Kemenpan, Ombudsman, Mabes Polri, bahkan hingga kepada Presiden
Republik Indonesia.
Tak hanya itu, guna meredam
pergerakan “honorer siluman”, forum komunikasi Honorer diberbagai daerah pun
menemui Bupati dan Walikota serta instansi hingga unit yang mengeluarkan SK bagi
para honorer yang diduga siluman.
Dikota palopo misalnya,
Forum Honorer K-2 telah melaporkan beberapa oknum yang disinyalir siluman
kepada berbagai instansi dan lembaga terkait.
Saiful, Ketua Dewan
Presidium LPPM Indonesia yang dipercayakan untuk mendampingi Forum Honorer K-2
Kota Palopo, dengan tegas mengatakan akan melakukan berbagai langkah untuk
mencegah lolosnya Honorer Siluman menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurutnya, upaya ini
dilakukan untuk memenuhi rasa keadilan bagi seluruh honorer yang betul-betul
telah mengabdi, namun dinyatakan tidak lulus, namun dilain pihak, sejumlah
oknum yang belum pernah mengabdi justru dimunculkan sebagai peserta yang lulus
seleksi CPNS.
“Ini sungguh aneh dan tidak manusiawi. Mereka yang
betul-betul mengabdi tidak lulus, sedang ada yang tidak mengabdi justru lulus.
Kan aneh”, tutur Saiful heran.
Kepada wartawan, Saiful mengaku
selain melapor keberbagai Lembaga Tinggi Negara, forum honorer K-2 Kota Palopo
yang didampinginya, juga telah menemui walikota Palopo, serta melayangkan “surat
edaran” kebeberapa instansi hingga Unit kerja yang diduga terdapat “Honorer Siluman”, dengan tujuan
menyadarkan setiap kepala unit dan satuan kerja tentang resiko yang akan
dihadapi jika tetap berkeras meloloskan mereka yang tidak berhak (fiktif,red).
Dijelaskannya, apabila upaya
yang mereka lakukan tetap tidak mampu menyadarkan pejabat terkait, khususnya
kepala unit dan satuan kerja hingga Walikota selaku penanggungjawab, dirinya
akan kembali kejakarta untuk membawa sejumlah data tambahan, serta mempertegas
laporan dibeberapa lembaga tinggi Negara, khususnya dilingkup penegak hukum (Mabes Polri,red).
“Tapi itukan langkah terakhir jika para pejabat
khususnya Walikota dan jajarannya tetap bersikeras meloloskan orang-orang yang
tidak berhak”, tegasnya lagi.
Ditemui usai pertemuan dengan
walikota Palopo, dirinya optimis akan mendapatkan hasil yang memuaskan,
khususnya dalam hal menghambat oknum yang tidak berhak menjadi PNS.
“Itulah target awal kita,” tutur Saiful.
Keyakinan tersebut muncul setelah
dirinya bersama forum K-2 mengaku mendapat “restu”
dari walikota palopo untuk tetap menjalankan misi Forum dalam upaya mengumpulkan
bukti-bukti, serta mengawasi proses seleksi dan verifikasi pemberkasan CPNS yang
dilakukan panitia yang telah dibentuk.
“Inikan satu kemajuan, serta patut mendapat apresiasi
dari semua pihak, khususnya para honorer yang saat ini tengah berjuang untuk
menuntut keadilan”, tambahnya.
Seolah tak ingin kecolongan,
melalui awak media yang hadir, Saiful meminta seluruh pejabat terkait,
khususnya walikota Palopo dan jajarannya agar dapat lebih berhati-hati dalam
menandatangani dan menerbitkan berkas CPNS yang kelak akan diajukan menjadi PNS.(AR).
Foto : Tampak Walikota Palopo, H.M Judas Amir (Kiri), saat menerima Perwakilan Forum
Honorer Kategori II (K-2) bersama Aktivist LSM Pendamping, sabtu 29/3/2014,
dirumah Jabatan Walikota Palopo.(Fredi).
No comments:
Post a Comment