Palopo,
Kisruh pengangkatan CPNS Honorer Kategori
dua (K-II) bermasalah kian memanas.
Sejak penentuan kelulusan yang diumumkan
diberbagai media, sejumlah pihak menilai penetapan kelulusan honorer K-II sangat
tidak manusiawi, serta sarat manipulasi. Tak ayal, sejumlah honorer yang merasa
berhak namun dinyatakan tidak lulus pun bergerak.
Keterangan yang dihimpun media ini menyebutkan,
saat ini Forum Honorer K-2 Kota Palopo juga tengah melakukan verifikasi data
honorer yang lulus.
Saiful, Ketua Dewan Presidium LPPM
Indonesia yang ditunjuk untuk mendampingi Forum K-2 Kota Palopo mengklaim telah
mengantongi ratusan nama honorer yang diduga kuat bermasalah.
Selain terindikasi fiktif (tidak pernah mengabdi), forum K-2 melalui
LSM Pendampingnya mengaku menemukan sejumlah kejanggalan lain dalam penentuan
kelulusan ini.
Disamping itu, Forum K-2 juga mencium
adanya aroma penyimpangan terstruktur serta terprogram yang kini dirancang dan
dilakukan oknum pejabat tertentu dengan tujuan menghindarkan diri dari jeratan
hukum, dalam upaya meloloskan oknum tertentu menjadi PNS.
Menurut Saiful, munculnya sikap “nekad”
dari beberapa pejabat untuk memberikan rekomendasi dan pengesahan Dokumen
dikarenakan banyak hal, diantaranya tekanan atasan, adanya penerimaan uang dari
mereka yang telah lulus namun dinyatakan bermasalah, faktor keluarga, dan
adapula yang hanya ikut-ikutan dengan pertimbangan apabila ada resiko hukum,
maka akan banyak yang terseret.
Menyikapi adanya indikasi “penyimpangan
terencana” dalam proses pemberkasan (verifikasi dan validasi data) honorer yang
dinyatakan lulus, dirinya makin yakin akan memperbesar peluang membongkar
pemalsuan dokumen yang dijadikan dasar pengangkatan CPNS K-2.
Dicontohkannya, salah satu bentuk
pemalsuan terencana dalam kasus ini, yakni kegigihan oknum pejabat tertentu mengesahkan
Surat Keputusan (SK) pada tahun tertentu, meskipun mereka tidak mengetahui
secara persis kebenaran dokumen itu.
Ditambahkannya, salah satu alasan
“klise” yang kerap kali dilontarkan oknum pejabat seperti itu, yakni mereka
hanya megesahkan berkas sesuai dengan Aslinya.
“Kami
hanya mengesahkan sesuai dengan aslinya pak. Soal asli atau tidak itu bukan
urusan kami”. Tutur saiful menirukan
ucapan salah satu pejabat yang mengaku telah mengesahkan Dokumen honorer yang
terindikasi bermasalah.
Kepada awak media saiful menegaskan, siapapun
yang terlibat dalam proses pemalsuan dokumen, baik pembuat, pemakai hingga yang
turut mengesahkan, akan menjadi subyek laporan mereka selanjutnya.
“Termasuk
Walikota dan sekretaris daerah, bersama Tim Verifikasinya jika mereka tetap
berani membuatkan rekomendasi untuk mereka yang bermasalah.” Tegasnya.
Dikatakannya, laporan pemalsuan dokumen adalah
salah satu langkah alternative yang akan diambil menyikapi keberanian oknum
pejabat, khususnya sekretaris daerah membuat pernyataan atas sejumlah dokumen
yang terindikasi Palsu.
“Untuk itu kami sudah membentuk Tim
Khusus untuk mengumpulkan sejumlah data pendukung”. Terangnya. (Rizal/Sl).
Foto : Tampak
suasana pertemuan antara LSM Pendamping Forum K-2, Staff BKD, dan Asisten III,
di ruang Asisten III Pemerintah Kota Palopo.
Foto : Tampak Perwakilan Forum Honorer Kategori II
(K-2) Kota Palopo bersama Aktivist LSM Pendamping, usai pertemuan dengan Ketua
Ombudsman di Jakarta.(Fredi).
No comments:
Post a Comment