Thursday 4 September 2014

BPJS GANDENG AKTIVIST NGO


Palopo,-
Langkah BPJS ketenagakerjaan untuk memasyarakatkan berbagai Program Jaminan Sosial yang kini ditangani dengan melibatkan berbagai stakeholder, mendapat respon positif dari kalangan Aktivist.
Munsir,SH, ketua forum pedagang pasar andi tadda, mengaku sangat senang dengan langkah BPJS Ketenagakerjaan yang menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan Aktivist dalam membantu mensosialisasikan dan merealisasikan Program pemerintah yang bermuara pada terciptanya jaminan perlindungan masyakat pada tiap profesi yang digelutinya.
Salah satu hal yang dinilainya sangat baik dalam program ini, yakni Jaminan Sosial terhadap hampir semua jenis pekerjaan yang ada ditengah masyarakat.
“Dengan adanya Program ini, serta dukungan seluruh masyarakat, khususnya rekan-rekan Aktivist LSM dalam mensosialisasikan, kita berharap Jaminan Perlindungan kepada seluruh masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi, benar-benar dapat terealisasi.” Tutur Aktivist jebolan Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma ini.
Dirinya yakin, apabila program ini disosialisasikan secara benar, masyarakat pun akan menyambutnya dengan baik pula, namun jika tidak disosialisasikan dengan baik, program ini hanya akan sia-sia.
“Disinilah peran Masyarakat, khususnya rekan-rekan Aktivist.” Terang Munsir.
Menurutnya, BPJS ketenagakerjaan yang dulunya dikenal dengan sebutan Jamsotek, banyak dikenal masyarakat sebagai lembaga penjamin yang hanya menangani tenaga kerja perusahaan, tidak melayani buruh kecil dan profesi lainnya.
Hal senada disampaikan Andi Samsu Alam, Direktur Eksekutif JLSi Foundation.
Kepada awak media Andi Alam mengaku sangat mengapresiasi langkah Jamsostek dengan mengajak berbagai stackholder dalam mensosialisasikan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Dirinya berharap, kehadiran BPJS ketenagakerjaan dengan berbagai Program Jaminan Sosialnya, dapat diterima baik oleh masyarakat sehingga Negara benar-benar dapat mewujudkan amanat konstitusinya.
Disamping itu, lanjut Andi Alam, dampak lain dari kehadiran dan sosialisasi program jaminan sosial tenagakerja yang juga dapat dinikmati buruh tani, tukang ojek hingga kuli bangunan ini, dapat pula menepis perbedaan status sosial antara buruh itu sendiri.
BPJS TANDA TANGANI MoU KERJASAMA DENGAN LPPM INDONESIA
Salah satu langkah kongkrit BPJS Ketenagakerjaan dalam upaya memasyarakatkan dan merealisasikan program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk masyarakat luas, yakni dengan melibatkan dan menggandeng langsung tokoh masyarakat, hingga aktivist lembaga sosial masyakat.
Salah satu contoh, beberapa waktu lalu, BPJS ketenagakerjaan telah menandatangani nota kesepakatan kerjasama dengan Lembaga Pemerhati dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM Indonesia).
Dalam kegiatan yang dihadiri beberapa Aktivist LSM serta awak media ini juga dirangkaikan dengan pembekalan dan diakhiri dengan penandatanganan MoU antara LPPM Indonesia yang ditandatangani Ketua DPP dan Kepala Cabang BPJS Kota Palopo.
Musnahar, Sekretaris Jenderal LPPM Indonesia yang ditemui disela-sela kegiatannya hanya berharap dengan adanya MoU ini masyarakat dapat memahami pentingnya Jaminanan Sosial Ketenagakerjaan yang saat ini ditangani BPJS Ketenagakerjaan.(Fredi/Sl).

No comments: