AKBP.M.Guntur, Kapolres Palopo |
Palopo, Tindnews-
Peredaran Narkotika dan obat terlarang
di Kota Palopo kian memprihatinkan. Pasalnya, selain melibatkan
masyarakat umum dan PNS, kini peredaran narkoba disebut-sebut telah
merasuk kedalam tubuh oknom aparat Penegak Hukum.
Ironisnya, meskipun sejumlah pihak, bahkan beberapa terdakwa hingga
terpidana Narkoba telah mengungkapkan adanya indikasi keterlibatan
aparat penegak hukum, namun informasi tersebut tak kunjung direspon.
Merebaknya isu tentang keterlibatan oknum anggota Polres Palopo misalnya.
Berbagai sumber terpercaya media ini mengungkapkan, selain terkesan
tebang pilih, proses penangkapan dan penanganan kasus narkoba oleh
Kepolisian Resort Palopo sarat nuansa ” Bisnis”.
Hal ini di ungkapkan Haerul alias Akes tersangka kasus narkoba saat
ditemui di Pengadilan Negeri Palopo beberapa waktu lalu, kepada awak
media ini Akes pun menyebutkan sejumlah nama anggota Polri yang saat ini
bertugas di Polres Palopo, yang juga aktif sebagai pengguna narkoba.
Yang lebih mengejutkan lagi saat wawancara, Akes bahkan menyebut
sebuah nama yang “Mirip” nama Kapolres Palopo yang disebutnya dengan
nama “Bang Guntur”.
Tak ayal, Informasi ini pun seolah membenarkan dan menguatkan adanya
oknum-oknum anggota polres Palopo yang terlibat dalam peredaran dan
penggunaan Narkotika dan obat terlarang.
Hal senada diungkapkan “RM” yang ditemui terpisah diLapas Palopo beberapa waktu lalu.
RM mengungkapkan, selain sebagai pengguna, beberapa anggota polres palopo bahkan terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.
yang lebih parahnya, oknum yang disebutkan namanya saat ini berstatus anggota satuan Narkoba Polres Palopo.
“ini mi tidak bisa ditangkap, karena siapa mau menangkap, siapa mau ditangkap” ungkap RM dengan dialek Khas Palopo.
Menyikapi beredarnya isu keterlibatan
sejumlah anggota polres Palopo dalam jaringan pengguna dan pengedar
Narkoba, sejumlah aktivist meminta dan menantang Kapolda Sulselbar untuk
melakukan tes Urine kepada seluruh anggota dan jajaran Polres Palopo,
“Termasuk Kapolres Palopo”. Tantang Modi S Borang.
Lebih jauh Modi bahkan meminta agar Kapolda Sulselbar Irjen Pol.
Anton Setiadji, SH. MH mencopot Kapolres Palopo, karena dinilai telah
gagal menjalankan tugasnya, Khususnya dalam hal penegakan supremasi
Hukum yang berdasarkan keadilan dan kepastian. Di tambahkan nya, jika
Kapolda ingin benar-benar citra Polri
baik, khususnya dilingkup Sulselbar, beliau harus berani memproses
anggotanya yang terindikasi terlibat berbagai tindak pidana dan
terindikasi telah melanggar kode Etik serta disiplin polri.
Hingga berita ini diturunkan, Kapolres
Palopo, AKBP.M.Guntur, S.Ik, yang diduga kuat sebagai oknum disebut
“Bang Guntur”, tak dapat ditemui.
Beberapa kali coba ditemui, namun Kapolres yang dikenal “Protektif” ini tak kunjung bisa ditemui. (Andi).
No comments:
Post a Comment