Fredi Suade : “Semoga Kapolda yang baru ini benar-benar
dapat merealisasikan semangat Polri sebagai Pengayom dan Pelindung Masyarakat, bukan justru menimbulkan ketakutan dan ketidakpastian Hukum.”
Makassar,-
Mutasi beberapa perwira tinggi di Jajaran Kepolisian Republik
Indonesia yang sedang digulirkan, seolah memberikan harapan baru kepada
masyarakat, khususnya bagi para aktivist pemerhati sosial
kemasyarakatan.
Dari informasi yang dihimpun wartawan media ini, sedikitnya ada 16 perwira tinggi Polri yang namanya tercantum dalam daftar mutasi
tersebut.
Dari ke-16 perwira tinggi itu, terdapat pula nama Kapolda Sulselbar, yang sebelumnya dijabat Irjen Pol Burhanuddin Andi, digantikan Irjen Pol
Anton Setiadji.
Fredi Suade, Aktivist LPPM Indonesia yang ditemui di Warkop Apos, menyambut baik pergantian ini.
Menurutnya, selaku penanggungjawab Polri diwilayah Sulselbar,
Burhanuddin Andi belum menunjukkan karya yang nyata, bahkan terkesan mengabaikan berbagai persoalan yang muncul
ditengah-tengah masyarakat.
“Khususnya soal
perlindungan dan kepastian Hukum.” Tegasnya.
Dikatakannya lagi,
Sulselbar merupakan daerah yang dikenal memiliki potensi konflik
horisontal yang cukup besar. Hal ini tentunya
membutuhkan pemimpin yang peka dan tanggap dalam menangani
permasalahan yang timbul, khususnya persoalan penegakan hukum.
“Polri adalah ujung tombak penegakan hukum. Untuk itu,
Polri harus dipimpin oleh orang yang paham dan peka terhadap masalah yang ada.” jelas
Fredi.
Dirinya mengklaim, sejak era kepemimpinan
Irjen Pol. Burhanuddin sebagai Kapolda Sulselbar, dirinya
mencatat adanya sejumlah laporan masyarakat yang ditangani kepolisian, khususnya di
Polres-polres tidak tuntas, bahkan terkesan di peti-es-kan.
Dari sejumlah data yang disampaikan, kasus yang kunjung tuntas dibeberapa polres diwilayah sulselbar, ternyata tidak hanya kasus
berat, namun kasus yang terbilang sangat ringan pun banyak tak kunjung tuntas.
“Mulai kasus
penipuan, pencurian, penganiayaan, Narkoba, kasus
korupsi, hingga kasus perbankan, masih tidak
jelas ujung pangkalnya.”
Sebut Fredi.
Lebih jauh Fredi aktivist yang dikenal vokal dalam upaya penegakan
supremasi hukum, dan kerap kali mendampingi masyarakat yang merasa terdzalimi dalam proses
penegakan hukum berharap, dengan kehadiran Irjen Pol Anton Setiadji sebagai Kapolda baru di wilayah Sulselbar,
mampu menuntaskan berbagai kasus yang hingga kini tidak jelas ujung pangkalnya.
“Semoga Kapolda yang baru ini
benar-benar dapat merealisasikan semangat Polri sebagai Pengayom dan Pelindung Masyarakat, bukan
justru menimbulkan ketakutan dan ketidakpastian Hukum” harapnya.
Dirinya yakin, sebagai seorang perwira tinggi Polri yang mendapat kepercayaan untuk
meimpinan diwilayah Sulselbar bertepatan dengan terpilihnya Jokowi-Jk selaku presiden RI, Irjen Pol. Anton Setiadji
merupakan sosok yang sesuai dengan karakter Presiden baru yang dikenal pro rakyat.
“Minimal beliau
mampu menyesuaikan diri dengan RI-1.” Tutur Fredi tersenyum. (Hermawan/Sl).
Data Mutasi Pejabat Tinggi Polri Berdasarkan Surat
Telegram Nomor ST/1717/IX/2014 tertanggal 1 September 2014, ke-16 Jenderal
Polisi tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Irjen
Pol Dwi Priyatno resmi menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum, menggantikan
Komjen Pol Anton Bachrul Alam yang memasuki masa pensiun dan dimutasikan
sebagai Pati Yanma Polri.
2.
Irjen
Pol Haka Astana M. Widya menjabat AS SDM Kapolri menggantikan Irjen Pol Mustafa
Hari Kuncoro.
3.
Irjen
Pol Burhanuddin Andi menjabat Koorsahli Kapolri. Posisi itu sempat kosong
ditinggalkan pejabat sebelumnya yang telah lama pensiun.
4.
Brigjen
Pol Condro Kirono menjabat Kakorlantas Polri, menggantikan Irjen Pol Pudji
Hartanto.
5.
Brigjen
Pol Moechgiarto menjabat Kadivkum Polri, menggantikan Irjen Pol Anton Setiadji.
6.
Irjen
Pol Pudji Hartanto Iskandar menjabat Gubernur Akpol, menggantikan Irjen Pol Eko
Hadi Sutedjo.
7.
Irjen
Pol Unggung Cahyono menjabat Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Pol Dwi
Priyatno.
8.
Irjen
Pol Anas Yusuf menjabat Kapolda Jatim, menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono.
9.
Irjen
Pol Eko Hadi Sutedjo menjabat Kapolda Sumut, menggantikan Irjen Pol Syarief
Gunawan.
10. Irjen Pol Andayono menjadi Kapolda Kaltim,
menggantikan Irjen Pol Dicky D. Atotoy.
11. Irjen Pol Anton Setiadji menjadi Kapolda
Sulsel, menggantikan Irjen Pol Burhanuddin Andi.
12. Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan menjadi
Kapolda Riau, menggantikan Brigjen Pol Condro Kirono.
13. Brigjen Pol Bambang Sudarisman menjabat
Kapolda Jambi, menggantikan Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya.
14. Brigjen Pol Srijono menjabat Kapolda NTB,
menggantikan Brigjen Pol Moechgiarto.
15. Brigjen Pol Endang Sunjaya menjabat Kapolda
NTT, menggantikan Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana.
16. Brigjen Arman Depari menjabat Kapolda
Kepri, menggantikan Brigjen Pol Endjang Sudrajat. (Tim).
No comments:
Post a Comment