Saturday 20 September 2014

KAPOLDA SULSELBAR BERGANTI MASYARAKAT HARAPKAN PERLINDUNGAN NYATA

Fredi Suade : “Semoga Kapolda yang baru ini benar-benar dapat merealisasikan semangat Polri sebagai Pengayom dan Pelindung Masyarakat, bukan justru menimbulkan ketakutan dan ketidakpastian Hukum.”
Makassar,-
Mutasi beberapa perwira tinggi di Jajaran Kepolisian Republik Indonesia yang sedang digulirkan, seolah memberikan harapan baru kepada masyarakat, khususnya bagi para aktivist pemerhati sosial kemasyarakatan.

Dari informasi yang dihimpun wartawan media ini, sedikitnya ada 16 perwira tinggi Polri yang namanya tercantum dalam daftar mutasi tersebut.
Dari ke-16 perwira tinggi itu, terdapat pula nama Kapolda Sulselbar, yang sebelumnya dijabat Irjen Pol Burhanuddin Andi, digantikan Irjen Pol Anton Setiadji.
Fredi Suade, Aktivist LPPM Indonesia yang ditemui di Warkop Apos, menyambut baik pergantian ini.
Menurutnya, selaku penanggungjawab Polri diwilayah Sulselbar, Burhanuddin Andi belum menunjukkan karya yang nyata, bahkan terkesan mengabaikan berbagai persoalan yang muncul ditengah-tengah masyarakat.
“Khususnya soal perlindungan dan kepastian Hukum.” Tegasnya.
Dikatakannya lagi, Sulselbar merupakan daerah yang dikenal memiliki potensi konflik horisontal yang cukup besar. Hal ini tentunya membutuhkan pemimpin yang peka dan tanggap dalam menangani permasalahan yang timbul, khususnya persoalan penegakan hukum.
“Polri adalah ujung tombak penegakan hukum. Untuk itu, Polri harus dipimpin oleh orang yang paham dan peka terhadap masalah yang ada.” jelas Fredi.
Dirinya mengklaim, sejak era kepemimpinan Irjen Pol. Burhanuddin sebagai Kapolda Sulselbar, dirinya mencatat adanya sejumlah laporan masyarakat yang ditangani kepolisian, khususnya di Polres-polres tidak tuntas, bahkan terkesan di peti-es-kan.
Dari sejumlah data yang disampaikan, kasus yang kunjung tuntas dibeberapa polres diwilayah sulselbar, ternyata tidak hanya kasus berat, namun kasus yang terbilang sangat ringan pun banyak tak kunjung tuntas.
“Mulai kasus penipuan, pencurian, penganiayaan, Narkoba, kasus korupsi, hingga kasus perbankan, masih tidak jelas ujung pangkalnya.” Sebut Fredi.
Lebih jauh Fredi aktivist yang dikenal vokal dalam upaya penegakan supremasi hukum, dan kerap kali mendampingi masyarakat yang merasa terdzalimi dalam proses penegakan hukum berharap, dengan kehadiran Irjen Pol Anton Setiadji sebagai Kapolda baru di wilayah Sulselbar, mampu menuntaskan berbagai kasus yang hingga kini tidak jelas ujung pangkalnya.
“Semoga Kapolda yang baru ini benar-benar dapat merealisasikan semangat Polri sebagai Pengayom dan Pelindung Masyarakat, bukan justru menimbulkan ketakutan dan ketidakpastian Hukum” harapnya.
Dirinya yakin, sebagai seorang perwira tinggi Polri yang mendapat kepercayaan untuk meimpinan diwilayah Sulselbar bertepatan dengan terpilihnya Jokowi-Jk selaku presiden RI, Irjen Pol. Anton Setiadji merupakan sosok yang sesuai dengan karakter Presiden baru yang dikenal pro rakyat.
“Minimal beliau mampu menyesuaikan diri dengan RI-1.” Tutur Fredi tersenyum.  (Hermawan/Sl).
Data Mutasi Pejabat Tinggi Polri Berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/1717/IX/2014 tertanggal 1 September 2014, ke-16 Jenderal Polisi tersebut adalah sebagai berikut :
1.     Irjen Pol Dwi Priyatno resmi menjabat sebagai Inspektur Pengawasan Umum, menggantikan Komjen Pol Anton Bachrul Alam yang memasuki masa pensiun dan dimutasikan sebagai Pati Yanma Polri.
2.     Irjen Pol Haka Astana M. Widya menjabat AS SDM Kapolri menggantikan Irjen Pol Mustafa Hari Kuncoro.
3.     Irjen Pol Burhanuddin Andi menjabat Koorsahli Kapolri. Posisi itu sempat kosong ditinggalkan pejabat sebelumnya yang telah lama pensiun.
4.     Brigjen Pol Condro Kirono menjabat Kakorlantas Polri, menggantikan Irjen Pol Pudji Hartanto.
5.     Brigjen Pol Moechgiarto menjabat Kadivkum Polri, menggantikan Irjen Pol Anton Setiadji.
6.     Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar menjabat Gubernur Akpol, menggantikan Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo.
7.     Irjen Pol Unggung Cahyono menjabat Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Pol Dwi Priyatno.
8.     Irjen Pol Anas Yusuf menjabat Kapolda Jatim, menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono.
9.     Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo menjabat Kapolda Sumut, menggantikan Irjen Pol Syarief Gunawan.
10.  Irjen Pol Andayono menjadi Kapolda Kaltim, menggantikan Irjen Pol Dicky D. Atotoy.
11.  Irjen Pol Anton Setiadji menjadi Kapolda Sulsel, menggantikan Irjen Pol Burhanuddin Andi.
12.  Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan menjadi Kapolda Riau, menggantikan Brigjen Pol Condro Kirono.
13.  Brigjen Pol Bambang Sudarisman menjabat Kapolda Jambi, menggantikan Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya.
14.  Brigjen Pol Srijono menjabat Kapolda NTB, menggantikan Brigjen Pol Moechgiarto.
15.  Brigjen Pol Endang Sunjaya menjabat Kapolda NTT, menggantikan Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana.
16.  Brigjen Arman Depari menjabat Kapolda Kepri, menggantikan Brigjen Pol Endjang Sudrajat. (Tim).

No comments: