Saturday 21 March 2015

DIDUGA DIBEKINGI APARAT BBM SUBSIDI DISALAHGUNAKAN

Tampak Pembelian BBM Bersubsidi di Salah satu SPBU di Luwu Timur
Malili, Libas-
Selain kurangnya pasokan, ulah nakal beberapa oknum yang memanfaatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebagai “ladang bisnis baru” untuk dijual kepada perusahaan membuat kelangkaan BBM di luwu timur kian menggila.

Akibatnya, antrian panjang setiap harinya pun tak dapat dihindari.
Ironisnya, meskipun kondisi sedang ramai antri, pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seolah tanpa dosa tetap mengisi jerigen yang dibawa oleh beberapa oknum yang mengatasnamakan kebutuhan masyarakat.
Hal ini diketahui saat wartawan media ini melakukan pemantauan langsung dibeberapa titik SPBU yang dikenal kerap menjual bahan bakar bersubsidi kepada para pengusaha nakal dengan mengatasnamakan masyarakat.
Selain dijual kepada oknum pengusaha nakal, langkanya BBM di SPBU khususnya diwilayah Luwu Timur, diakibatkan munculnya “jiwa bisnis” segelintir orang yang ingin meraup keuntungan berlebih, dengan menjual Bahan Bakar Minyak secara eceran.
Anehnya lagi, para penjual eceran nakal secara terang-terangan berani menjual Bahan Bakar di sekitar SPBU dalam skala besar menggunakan botol, hingga jerigen dalam berbagai ukuran tanpa ragu akan adanya penindakan dari aparat.
Kenyataan ini seolah menjawab perngakuan sejumlah masyarakat jika praktek penyalahgunaan BBM bersubsidi di wilayah Luwu Raya, khususnya Luwu Timur dibekingi oknum aparat karena telah menerima “upeti” kepada petinggi daerah tertentu.
Gurihnya uang hasil penyalahgunaan BBM bersubsidi pun akhirnya memberi kenyamanan bagi oknum bermental bobrok.
Dari pantauan media ini dilapangan, sejumlah petugas dan pengelola SPBU, hingga oknum penyedot nakal nampak tak ada keraguan sedikitpun untuk melakukan aksinya, meskipun mereka menyadari adanya sejumlah wartawan dilokasi itu.
Bhakan, di dua SPBU di wilayah Kota Malili ditemukan oknum aparat kepolisian yang menyaksikan langsung praktek penyedotan BBM bersubsidi oleh sejumlah masyarakat, namun hanya menjadi “penonton setia”.
Kondisi terparah ditemukan di SPBU Kota Malili, jalur menuju Sorowako-Sulawesi Tenggara.
Saat wartawan media ini melakukan pemotretan, ditemukan dua Oknum anggota Polisi bersenjata lengkap dengan menggunakan kendaraan patroli kepolisian jenis mini bus justru asyik bercengkrama dengan para penyedot BBM bersubsidi.
Saat ditemui wartawan, salah satu oknum polisi dengan singkat menjawab, “besok mereka dipanggil kekantor” jawabnya singkat.
Meskipun telah meresahkan dan membuat gerah pengguna kendaraan, aparat seolah tetap tidak perduli.
Ibu Lensi, Pengawas SPBU Ussu yang ditemui wartawan mengaku jika kelangkaan BBM khususnya jenis premium terjadi akibat kurangnya pasokan BBM, yang masuk ke Kabupaten Lutim.
“Memang benar SPBU kami kurang pasokan terkadang jam 10 sudah habis” jawab Lensi ketus.
Pernyataan Ibu Lensi yang mengaku kekurangan pasokan, sangat kontradiktif dengan kondisi yang ada. Pasalnya, diseputar SPBU, penjual eceran BBM jenis premiun dan solar dalam bentuk kemasan botolan hingga jerigen marak di jalan, bahkan didepan rumah sang pengawas pun ada.
Terpisah, salah satu SPBU yang tidak jauh dari pusat daerah itu ditemukan malah sibuk menuang BBM kedalam jerigen untuk dibagikan ke pengecer.
Lancarnya proses penyedotan BBM bersubsidi diduga kuat akibat adanya pemberian “upah tambahan” kepada petugas, hingga pengelola SPBU.
Seorang penyedot BBM yang ditemui dilokasi bahkan mengeluarkan pernyataan yang mencengangkan.
Saat wawancara, sumber yang mengakui akan mengirim BBM nya ke para pengusaha itu mengungkapkan bahwa selain mempersiapkan uang untuk pembelian BBM ditambah “fee” untuk petugas SPBU, para penyedot juga harus mempersiapkan dana tambahan untuk diberikan kepada petugas SPBU, Pengelola, hingga aparat keamanan.
AKBP Rio Indra Lesmana, Kapolres Luwu Timur yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya terkait maraknya penyalahgunaan BBM bersubsidi yang diduga kuat dibekingi bahkan melibatkan oknum anggota polisi, hanya menjawab singkat.
“Itu sudah dirapatkan dengan Muspida dan pemanggilan SPBU di Lutim. Untuk anggota, tinggal asep, morens dan basir yang mau saya tindak.” Jawab Kapolres Luwu Timur melalui pesan singkatnya.
Kadis Koperindag Luwu Timur yang coba dikonfirmasi terkait permasalahan ini, tidak dapat ditemui. (Cristy/Wahyuddin).

No comments: