PEMBANGUNAN JEMBATAN BALUBU TERBENGKALAI
Luwu, –
Pembangunan Jembatan sungai Balubu
yang dianggarkan pada tahun 2012 dengan nomor kontrak : 03/KONT/PPK-PJB/DAU/BN/VIII/2012
yang hingga kini belum juga tuntas, mengundang kegelisahan aktivist penggiat
anti korupsi.
Saiful, Ketua Dewan Pimpinan
Propinsi Sulawesi selatan Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) yang
ditemui disela-sela kegiatanya di sebuah cafe di Opsal Plaza, Kota Palopo,
meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan sehubungan dengan
madeknya proyek pembangunan jembatan bernilai milyaran rupiah ini.
Dalam acara temu kangen sesama
aktivist penggiat korupsi di wilayah Luwu Raya ini, Saiful mengungkapkan berbagai
indikasi adanya dugaan tindak pidana korupsi pada pembangunan Jembatan Sungai
Balubu, di kabupaten Luwu ini.
Menurutnya, proyek senilai
Rp.2.044.930.000,- (Dua Milyar Empat puluh empat juta rupiah) yang ditangani
CV.Bakti & Co sebagai pelaksana, dan CV,Tenaga Baru sebagai Konsultan
pengawas ini harusnya rampung pada tahun 2012, namun kenyataannya, hingga saat
ini proyek tersebut belum juga tuntas.
“Bahkan sampai saat ini, baru pondasi yang dibuat. Ada apa ini” tutur Saiful heran.
Kepada wartawan, Saiful menduga
dana proyek ini sudah ditilep oleh oknum-oknum tertentu.
Lebih jauh, Saiful menjelaskan,
jika dana proyek ini masih ada, alias belum digagahi oknum tertentu, proyek ini
tentunya sudah diselesaikan, atau minimal dilanjutkan pekerjaannya.
Dari informasi tersebut,
wartawan media ini mencoba melakukan penelusuran dan pengecekan ke Lokasi,
ternyata isu jembatan terbengkalai ini benar adanya.
Hasil pantauan media ini
dilapangan, proyek pembangunan jembatan ini baru nampak pondasi di
masing-masing tepi sungai, itupun tidak rampung.
Selain mandeknya pembangunan
jembatan ini, indikasi penyalahgunaan dana pembangunan jembatan ini sangat nampak
dari pembuatanya yang terkesan asal jadi.
Besi yang digunakan sebagai
tulangan beton pun nampak kecil, dan konstruksi rakitan tulangan beton serta
bronjong penahan pondasi jembatan ini pun terlihat asal dikerjakan.
Saiful, Ketua DPP LAKRI Sulawesi
selatan yang menemani wartawan Sidakpost ke lapangan, menunjukkan kaki pondasi dan
bronjong yang baru dibuat, namun nampak sudah terkikis air.
Saat dilokasi, Saiful kembali
meyakinkan, jika dengan adanya informasi ini, namun aparat penegak hukum tidak
segera menindaklanjuti dengan melakukan serangkaian penyelidikan, dirinya akan
membuat laporan resmi.
“Insya allah, sepulang dari sini, sambil mempersiapkan data-data pendukung
untuk mendukung laporan kami nantinya, saya akan koordinasikan hal ini kepada
seluruh pengurus LAKRI, termasuk Jajaran Pimpinan Nasional kami di Jakarta dan
aparat penegak hukum diwilayah kabupaten Luwu. Selanjutnya, sisa menunggu perkembangan
dan instruksi dari pusat, apakah akan membuat laporan resmi, dan apakah laporannya
di sampaikan ke Penegak Hukum di Daerah, atau bagaimana.” tutur Saiful menjelaskan. (AR/Sl).

Foto : Tampak Jembatan Sungai Balubu
yang Ambruk (Kiri), dan Proyek Pembangunan Jembatan yang dianggarkan tahun
2012, namun yang nampak hanya Pondasi yang juga belum kelar pada salah satu
tepi sungai.(AR/Sl).

Foto : Nampak Papan Proyek jembatan
yang ditempelkan pada salah satu pohon disekitar salah satu ujung jembatan yang
rencananya akan dibangun.
No comments:
Post a Comment