Wednesday 13 November 2013

DIDUGA SARAT KORUPSI



PEMBANGUNAN JEMBATAN BALUBU TERBENGKALAI
Luwu, –
Pembangunan Jembatan sungai Balubu yang dianggarkan pada tahun 2012 dengan nomor kontrak : 03/KONT/PPK-PJB/DAU/BN/VIII/2012 yang hingga kini belum juga tuntas, mengundang kegelisahan aktivist penggiat anti korupsi.
Saiful, Ketua Dewan Pimpinan Propinsi Sulawesi selatan Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) yang ditemui disela-sela kegiatanya di sebuah cafe di Opsal Plaza, Kota Palopo, meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan sehubungan dengan madeknya proyek pembangunan jembatan bernilai milyaran rupiah ini.

Dalam acara temu kangen sesama aktivist penggiat korupsi di wilayah Luwu Raya ini, Saiful mengungkapkan berbagai indikasi adanya dugaan tindak pidana korupsi pada pembangunan Jembatan Sungai Balubu, di kabupaten Luwu ini.
Menurutnya, proyek senilai Rp.2.044.930.000,- (Dua Milyar Empat puluh empat juta rupiah) yang ditangani CV.Bakti & Co sebagai pelaksana, dan CV,Tenaga Baru sebagai Konsultan pengawas ini harusnya rampung pada tahun 2012, namun kenyataannya, hingga saat ini proyek tersebut belum juga tuntas.
“Bahkan sampai saat ini, baru pondasi yang dibuat. Ada apa ini” tutur Saiful heran.
Kepada wartawan, Saiful menduga dana proyek ini sudah ditilep oleh oknum-oknum tertentu.
Lebih jauh, Saiful menjelaskan, jika dana proyek ini masih ada, alias belum digagahi oknum tertentu, proyek ini tentunya sudah diselesaikan, atau minimal dilanjutkan pekerjaannya.
Dari informasi tersebut, wartawan media ini mencoba melakukan penelusuran dan pengecekan ke Lokasi, ternyata isu jembatan terbengkalai ini benar adanya.
Hasil pantauan media ini dilapangan, proyek pembangunan jembatan ini baru nampak pondasi di masing-masing tepi sungai, itupun tidak rampung.
Selain mandeknya pembangunan jembatan ini, indikasi penyalahgunaan dana pembangunan jembatan ini sangat nampak dari pembuatanya yang terkesan asal jadi.
Besi yang digunakan sebagai tulangan beton pun nampak kecil, dan konstruksi rakitan tulangan beton serta bronjong penahan pondasi jembatan ini pun terlihat asal dikerjakan.
Saiful, Ketua DPP LAKRI Sulawesi selatan yang menemani wartawan Sidakpost ke lapangan, menunjukkan kaki pondasi dan bronjong yang baru dibuat, namun nampak sudah terkikis air.
Saat dilokasi, Saiful kembali meyakinkan, jika dengan adanya informasi ini, namun aparat penegak hukum tidak segera menindaklanjuti dengan melakukan serangkaian penyelidikan, dirinya akan membuat laporan resmi.
“Insya allah, sepulang dari sini, sambil mempersiapkan data-data pendukung untuk mendukung laporan kami nantinya, saya akan koordinasikan hal ini kepada seluruh pengurus LAKRI, termasuk Jajaran Pimpinan Nasional kami di Jakarta dan aparat penegak hukum diwilayah kabupaten Luwu. Selanjutnya, sisa menunggu perkembangan dan instruksi dari pusat, apakah akan membuat laporan resmi, dan apakah laporannya di sampaikan ke Penegak Hukum di Daerah, atau bagaimana.” tutur Saiful menjelaskan. (AR/Sl).

Foto : Tampak Jembatan Sungai Balubu yang Ambruk (Kiri), dan Proyek Pembangunan Jembatan yang dianggarkan tahun 2012, namun yang nampak hanya Pondasi yang juga belum kelar pada salah satu tepi sungai.(AR/Sl).

Foto : Nampak Papan Proyek jembatan yang ditempelkan pada salah satu pohon disekitar salah satu ujung jembatan yang rencananya akan dibangun.

No comments: