Palopo, –
Sejumlah Pekerjaan Rumah “PR” besar menghadang Kehadiran Kapolres baru Kota Palopo.
Hal ini disampaikan Saiful saat ditemui disela-sela
kegiatannya beberapa waktu lalu.
Aktivist LSM yang kerap kali muncul mendampingi korban
kedzaliman oknum aparat penegak hukum ini berharap hadirnya kapolres baru dapat
menuntaskan berbagai kasus yang saat ini ditangani Satuan Reserse Kriminal
Polres Palopo, sehingga masyarakat benar-benar dapat merasakan kehadiran Aparat
penegak hukum, khususnya Polri sebagai ujung tombak penegakan supremasi hukum.
Menurutnya, siapapun aparat penegak hukum yang akan ditugaskan
dikota palopo, harus betul-betul mampu menunjukkan dedikasi dan sikap
profesionalnya sebagai aparat penegak hukum.
Menanggapi back ground Kapolres baru yang berasal dari
“pasukan”, baginya bukanlah masalah.
“Yang
terpenting adalah dia paham dan mampu menjalankan tugas yang diembannya secara
profesional. Itu intinya.”
tegas muda ini.
Dijelaskannya, salah satu pekerjaan rumah terberat pertama
yang harus dilakukan sebagai kapolres baru, yakni melakukan perbaikan dalam
internalnya sendiri, khususnya di Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) serta
Satuan Lalu Lintas.
Dalam pandangannya, kedua bidang satuan dikepolisian
ini adalah yang paling sering berhubungan langsung dengan masyarakat, terutama
para korban yang telah menjadi korban kejahatan. Olehnya itu, para anggota
polri yang ditempatkan pada kedua Satuan tersebut, selain harus cerdas secara
intelektual, juga harus memiliki mental dan moralitas yang baik.
Lebih jauh, Aktivist muda yang dikenal “keras” dalam
melakukan fungsi kontrol ini, mengaku memiliki berbagai pengalaman “Pahit” yang
menunjukkan masih banyaknya oknum aparat, khususnya di Mapolres Palopo, yang tidak
bisa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan
proporsional, walaupun telah memiliki disiplin ilmu yang cukup.
“Ini
menandakan, tingkat kecerdasan intelektual saja tidak cukup.” Jelasnya.
Dicontohkannya, beberapa kasus yang hingga saat ini
tidak kunjung jelas ujung pangkalnya, bahkan cenderung di Peti-“Es”-kan,
yakni kasus dugaan korupsi STAIN, Dugaan
Korupsi Dana BKM, Kasus Pencatatan Palsu Nasabah Bank BNI, kasus penganiayaan,
Kasus Money Politik Pilwalkot, Kasus Tabrakan yang melibatkan sekretaris KPU,
serta beberapa kasus lain.”ungkapnya. (AR/Sl).

Foto
: Salam Komando Kapolres lama AKBP.Endang Rasidin,S.Ik (Kiri) dan Kapolres baru
AKBP.M.Guntur,S.Ik (Kanan), saat Acara Pisah Sambut di Mapolres Palopo.(AR/Andi)
No comments:
Post a Comment