Wednesday 13 November 2013

KANIT DITUDING TERIMA SUAP



KASAT RESKRIM LUTRA BENTAK WARTAWAN
Lutra, –
Oknum perwira polri resort luwu utara kembali mempertontonkan arogansinya dihadapan publik.
Tidak tanggung-tanggung, sikap arogan ini pun ditujukan kepada wartawan yang tengah menjalankan tugas jurnalistik di dalam kantor mapolres Luwu Utara.
Kejadian ini berawal dari informasi yang diterima wartawan media nasional Sidakpost bahwa di Satuan Reskrim Mapolres Luwu Utara marak terjadi pemerasan dan suap-menyuap, dengan tujuan membebaskan tersangka.

Sejumlah sumber terpercaya media ini menyebutkan, banyak kasus di Mapolres Luwu Utara yang tidak berlanjut ke pengadilan, bahkan berakhir dengan pembebasan, karena adanya praktek suap-menyuap antara oknum penyidik dan tersangka.
Sumber lain yang mengaku pernah mengalami pemerasan dari oknum anggota satreskrim mapolres lutra mengaku pernah menyerahkan uang sebesar 3 Juta rupiah agar dirinya dibebaskan.
Berangkat dari informasi tersebut, wartawan media Sidakpost pun mencoba mendatangi mapolres untuk meminta klarifikasi kepada oknum-oknum yang namanya disebut-sebut sebagai pelaku praktek suap-menyuap.
Sayangnya, niat baik wartawan yang mendatangi Mapolres Lutra guna melakukan klarifikasi untuk tujuan perimbangan berita, justru berujung petaka.
Saat tengah asyik wawancara dengan salah satu anggota Polri dikantor tersebut, tiba-tiba kasat reskrim mendatangi, sembari berteriak dengan nada mengancam.
“Kenapakah. Siapa yang melapor.” Teriak kasat reskrim, dari luar ruangan.
Karena kaget, proses wawancara pun terhenti, kemudian wartawan media sidakpost mencoba keluar untuk memastikan siapa yang berteriak.
Seolah belum puas, perwira polri berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) berinisial “ADN” ini, kembali berteriak dihadapan wartawan, kemudian meninggalkan tempat dengan langkah bangga. (AR/IAS).

No comments: