Friday, 30 May 2014
Thursday, 15 May 2014
ILEGAL LOGING MEREBAK, APARAT DIMINTA TEGAS
Luwu,-
Maraknya pembalakan hutan disekitar wilayah
pegunungan yang berbatasan Kecamatan Bua-Bastem kabupaten Luwu propinsi
Sulawesi selatan, mengundang tanya.
Pasalnya, pembalakan hutan yang
dilakukan sejumlah pengusaha ini disinyalir telah memasuki kawasan hutan
lindung. Hal ini diperkuat dengan adanya surat panggilan yang dilayangkan Dinas
Kehutanan Kabupaten Luwu kepada sejumlah masyarakat yang diduga melakukan
perambahan disekitar lokasi itu.
Tuesday, 29 April 2014
PEMKOT LAYANI PEMBERKASAN, FORUM K-2 SIAP POLISIKAN PEJABAT
Palopo,
Kisruh pengangkatan CPNS Honorer Kategori
dua (K-II) bermasalah kian memanas.
Sejak penentuan kelulusan yang diumumkan
diberbagai media, sejumlah pihak menilai penetapan kelulusan honorer K-II sangat
tidak manusiawi, serta sarat manipulasi. Tak ayal, sejumlah honorer yang merasa
berhak namun dinyatakan tidak lulus pun bergerak.
SERAHKAN DATA “SILUMAN”, FORUM K-2 MENDAPAT PUJIAN
Palopo,
Sikap tegas Forum Pemerhati Honorer Kategori
dua (K-2) dalam megusut dan mengumpulkan sejumlah data tentang keberadaan Honorer “Siluman” kembali
ditunjukkan.
Senin, 14/4/2014, bersama LSM Pendampingnya,
Forum Pemerhati Honorer K-2 mendatangi ruang kerja Asisten III pemerintah Kota
Palopo.
FORUM K-2 BERGERAK
SELEKSI CPNS DISINYALIR MARAK HONORER SILUMAN
SAIFUL
: “Ini sungguh aneh dan tidak manusiawi. Mereka yang betul-betul
mengabdi tidak lulus, sedang ada yang tidak mengabdi justru lulus. Kan aneh”.
Palopo,-
Merebaknya isu “honorer
siluman” dalam seleksi CPNS Honorer Kategori II (K-2) membuat geram sejumlah
pihak.
Tak tanggung-tanggung, sejumlah
daerah pun beramai-ramai membentuk forum komunikasi sesama honorer guna mengumpulkan
sejumlah informasi dan bukti terkait keberadaan honorer siluman.
Informasi yang dihimpun
wartawan media ini dilapangan menyebutkan, sejumlah forum komunikasi honorer
bahkan telah melaporkan hal ini kebeberapa lembaga tinggi Negara terkait,
seperti BKN Pusat, Kemenpan, Ombudsman, Mabes Polri, bahkan hingga kepada Presiden
Republik Indonesia.
Thursday, 27 February 2014
BERDALIH OPERASI JUDI, OKNUM KAPOLSEK DIDUGA PERAS MASYARAKAT
Luwu Utara,-
Peneggakan hukum tanpa pandang bulu
merupakan cita-cita luhur bangsa yang patut mendapat apresiasi dari segenap
komponen bangsa, demi member perlindungan dan kepastian hukum kepada segenap
komponen masyarakat.
Namun jika dalam pelaksanaannya terdapat
penyimpangan dari oknum aparat penegak hukum itu sendiri, apa yang harus
dilakukan, trus siapa yang harus melakukan..?
IPAL RSUD LUWU DISOAL, APARAT DIMINTA TEGAS
Luwu,-
Menumpuknya sampah dari sisa pembakaran incirator Instalasi
Pengolahan Air dan Limbah (IPAL,red)
diarea Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Kabupaten Luwu (RSUD Batara Guru), mengundang tanya sejumlah aktivist.
Friday, 20 December 2013
DISINYALIR BERDAYAKAN PUNGLI, AKTIVIST ANCAM LAPORKAN SATLANTAS POLRES PALOPO
Palopo, Sidakpost –
Lagi, satlantas Polres Palopo kembali
mendapat sorotan tajam.
Tak tanggung-tanggung, sorotan
tersebut tidak hanya menyoal kinerja satlantas yang dinilai buruk, namun juga
menyoal maraknya indikasi pungutan liar (Pungli,red)
yang terjadi di satuan yang dipimpin AKP.Muhabbar sebagai Kasat.
2 TAHUN KASUS BNI TAK TUNTAS
KAPOLRES DAN
KASAT RESKRIM PALOPO MINTA DICOPOT
Palopo, Sidakpost –
Waktu terus berjalan, Lagi dan lagi terulang kembali,
terkait penanganan kasus Nasabah Bank BNI yang tak kunjung jelas sampai
sekarang ditangan satreskrim, Kapolres palopo enggan ditemui beberapa wartawan
dan LSM.
Wednesday, 4 December 2013
OPERASI SATLANTAS PALOPO RAWAN PUNGLI
Fredi : “Siapa yang melihat dan mampu menjamin
bahwa uang tilang yang diterima dilapangan betul disetor ke kas Negara. Kalau
memang benar, coba buka, berapa besar dana tilang yang diterima satuan
lalulintas dijalan diserahkan ke Kas Negara, khususnya diera kepemimpinan
AKP.Muhabbar selaku Kasat Lantas.”
Monday, 2 December 2013
SALURAN IRIGASI LUWU AMBURADUL SEJUMLAH AKTIVIST GERAM
Luwu, Sidakpost –
Diduga akibat
pekerja yang tidak profesional, pekerjaan bendungan dan saluran irigasi di
Daerah Karetan-Tombang, kabupaten luwu, sulawesi selatan, Amburadul.
Sejumlah sumber
yang ditemui media ini mengungkapkan bahwa Saluran Irigasi yang saat ini
dikerjakan oleh beberapa perusahaan besar, ternyata sudah banyak yang ambruk.
Menyikapi informasi
dan laporan masyarakat tersebut, Fredy, TIM Investigasi LPPM Indonesia angkat
bicara.
Monday, 18 November 2013
“OPERASI” SATLANTAS PALOPO MERESAHKAN
KAPOLRES DIMINTA EVALUASI
SATLANTAS PALOPO
FADLI : “Jika benar ada oknum anggota satlantas sering
melakukan Pungli, Kapolres Palopo harus berani melakukan evaluasi dijajarannya,
khususnya di kesatuan lalu lintas. Jika hal ini terus dibiarkan, publik akan
menilai Kapolres Palopo telah melakukan pembiaran, atau bahkan sengaja memasang
oknum-oknum tertentu guna menjadi pengumpul uang”.
Palopo,-
Operasi yang dilakukan satuan lalulintas polres palopo,
mendapat sorotan tajam dari berbagai elemen masyarakat.
Pasalnya, operasi yang berkedok penertiban ini kerap
kali dimanfaatkan oleh oknum anggota satlantas untuk memeras masyarakat,
khususnya pengendara.
Wednesday, 13 November 2013
OKNUM JAKSA KEJARI PALOPO DIDUGA BERDAYAKAN PUNGLI
Palopo, -
Sudah jatuh ketimpa
tangga. Inilah sekiranya pepatah yang layak disandang salah satu korban
pencurian kendaraan bermotor di Kota Palopo.
Pasalnya, saat korban
berniat mengambil motor miliknya yang dijadikan Barang Bukti dikantor kejaksaan
Negeri Palopo yang dicuri beberapa waktu lalu, Ambang, salah satu Oknum Staf Jaksa
Penuntut Umum di Kantor Kejaksaan Negeri palopo, justru meminta korban
menyerahkan sejumlah uang dengan alasan yang tidak jelas.
OKNUM DINAS PENDIDIKAN BERDAYAKAN PUNGLI
Palopo, -
Ulah Ant, Oknum Pegawai Negeri Sipil di
Instansi Dinas Pendidikan Palopo meresahkan masyarakat, khususnya kalangan Guru.
Mega Proyek Pembangunan DAM dan Irigasi Tomatoppe Bermasalah
Kajati Sulsel
Diminta Turun Tangan
Luwu – Proyek
pembangunan Bendungan dan Irigasi Tomatoppe kabupaten Luwu, Sulawesi selatan yang
sangat harapkan masyarakat kabupaten Luwu, kini tinggal harapan yang takkunjung
di nikmati. Mega proyek tersebut belum usai dibangun sudah ambruk.
MARK UP : PEMBANGUNAN GEDUNG SAODENRAE BERMASALAH KAJARI DIMINTA TEGAS
Palopo, –
Pembangunan Mega
Proyek Gedung Serbaguna Saodenrae
Convention Centre (SCC) Palopo, diduga bermasalah.
LURAH PETA DIDUGA BERDAYAKAN PUNGLI
Palopo, –
Pelayanan publik dikelurahan
PETA Kota Palopo dikeluhkan sejumlah masyarakat.
Pasalnya, selain
kerap kali kosong, pelayanan publik, khususnya dalam pengurusan berbagai bentuk
surat menyurat dikantor kelurahan tersebut, dikenakan biaya.
LPPM INDONESIA LAPORKAN DUGAAN KORUPSI SERTIFIKASI LUWU
Luwu, -
Tidak terbayarnya Dana Tunjangan sertifikasi guru di
wilayah kabupaten luwu sejak tahun anggaran 2011 hingga 2013, membuat sejumlah
elemen masyarakat geram.
Tak tanggung-tanggung, salah satu LSM, bahkan dengan
lantang mengaku telah melaporkan adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan
dan penyaluran tunjangan profesi guru tersebut.
LEGIUM VETERAN PALOPO MEMANIPULASI DATA
Palopo –
Maraknya
aksi penipuan di kantor administrasi veteran (minvet) di Kota Palopo - Sulawesi
selatan, mengundang reaksi keras. Sejumlah unsur masyarakat mengecam dan
meminta kepada instansi terkait untuk mengusut tuntas kasus itu tanpa tebang
pilih.
LAGI, TERKAIT KASUS BNI KASAT RESKRIM BUNGKAM
Ø Sejumlah Aktivist mengancam ajukan yudisial review KUHAP ke MK, hingga Laporan Ke Mabes Polri dan berbagai lembaga tinggi Negara.
Palopo, –
Mandeknya penanganan kasus Nasabah Bank BNI
ditangan penyidik Mapolres Palopo, membuat Aktivist Koalisi LSM-Pers
bertanya-tanya.
LAGI, LPPM INDONESIA ANCAM LAPORKAN PENCETAKAN SAWAH LUWU
Luwu, –
Seolah tidak puas
dengan Laporan Dugaan tindak Pidana Korupsi yang dilakukan Pengelola dana
sertifikasi Luwu, LPPM Indonesia kembali menggancang-ancang melaporkan dugaan
tindak pidana korupsi pencetakan sawah di Kabupaten Luwu.
KEPALA SEKOLAH SD KALITATA DIDUGA ANIAYA MURID
Lutra,
–
Profesi tenaga pendidik, khususnya guru, merupakan salah
satu diantara beberapa profesi yang teramat mulia, baik dimata tuhan maupun
dimata masyarakat. Karena “kemuliaannya”, hingga masyarakat menyebut para guru
sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Sayangnya, kemuliaan profesi guru akhir-akhir ini
telah banyak dinodai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
KEPALA SDN SALUPIKUNG KEBAL HUKUM
BOS DAN BANTUAN
SISWA MISKIN DISINYALIR DILAHAP
Palopo,-
Pernyataan sejumlah guru dan staf SDN 54 Salupikung,
Kota Palopo, terkait tindakan arogan dan adanya dugaan korupsi yang dilakukan Rusmiati,S.Pd,
selaku Kepala Sekolah pada SDN tersebut, tidak membuat sang Kepala Sekolah
jerah.
KASUS BNI TAK TUNTAS KAPOLRES PALOPO HINDARI WARTAWAN
Palopo, –
Lagi, terkait penganan kasus Nasabah Bank BNI yang tak
jelas ditangan satreskrim, Kapolres palopo enggan ditemui wartawan.
Melalui Asisten Pribadinya, AKBP.M.Guntur, S.Ik, Perwira
Polri berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) yang baru beberapa bulan
menduduki posisi selaku Kapolres diKota Palopo ini, ketika coba ditemui wartawan
sehubungan dengan di kembalikannya berkas dari kejaksaan, hanya mengarahkan
wartawan untuk menemui Humas Polres Palopo.
KASUS BNI TAK KUNJUNG USAI
Palopo, -
Bolak-baliknya
berkas perkara Suprianto, tersangka kasus Bank BNI, membuat sejumlah elemen
masyarakat bertanya-tanya. Polri – Jaksa, pun saling menyalahkan.
Sebagaimana telah diberitakan
diberbagai media, kasus ini bermula dari munculnya nama Ronny Poniman Susanto sebagai
salah satu nasabah bermasalah di Bank Indonesia.
KAPOLRES PALOPO DIPERIKSA PROPAM POLRI
Palopo, -
Mengendapnya kasus
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang di tangani anggota Polres Palopo Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA), membawa dampak yang buruk bagi
citra Kepolisian Resort Kota Palopo dibawah kepemimpinan AKBP.Fajaruddin,SH.,S.Ik.
Pasalnya, pasca
ketidakjelasan Hukum yang dialami, Korban melalui kuasa pendampingnya melaporkan
permasalahan yang dialaminya kepada Kepala Divisi Propam Polri.
KAPOLRES PALOPO DITUDING DAPAT JATAH PROYEK
AKBAR : “Jika benar ada Pejabat, atau Aparat Penegak Hukum mendapatkan jatah Proyek, apalagi terlibat sebagai Pelaksana, kami akan melaporkannya ke Lembaga terkait, termasuk melaporkannya ke KPK.”
KAPOLRES PALOPO ABAIKAN PROPAM POLRI
Palopo, -
Pembangkang..! Mungkin kalimat inilah yang tepat disematkan kepada
Kapolres Palopo AKBP.Fajruddin terkait instruksi Kabid Propam Polda Sulselbar
tentang adanya dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan Aiptu.Tabita dan
Bripka.Asrul, Anggota Satreskrim Polres Palopo unit Perlindungan Perempuan dan
Anak (PPA).
KAPOLRES LUWU MANDUL
KEPALA
SD-SMP SATU ATAP BASTEM KEBAL HUKUM
Luwu, -
Laporan
Penyelahgunaan sejumlah anggaran pada Sekolah satu atap Bastem yang dilaporkan
ke Mapolres Luwu, tidak juga membuahkan hasil.
Akbar Ramang,
Ketua Dewan Pimpinan Pusat LPPM Indonesia, yang melaporkan kasus tersebut
merasa kecewa dengan kinerja Kepolisian di Mapolres tersebut. Menurutnya, kelambanan
proses penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tersebut, sangat
memprihatinkan dan mengundang tanda tanya bagi kalangan aktivist, khususnya
bagi para penggiat anti korupsi.
KAPOLRES BARU PALOPO DIHADANG “PR” BESAR
Palopo, –
Sejumlah Pekerjaan Rumah “PR” besar menghadang Kehadiran Kapolres baru Kota Palopo.
Hal ini disampaikan Saiful saat ditemui disela-sela
kegiatannya beberapa waktu lalu.
Aktivist LSM yang kerap kali muncul mendampingi korban
kedzaliman oknum aparat penegak hukum ini berharap hadirnya kapolres baru dapat
menuntaskan berbagai kasus yang saat ini ditangani Satuan Reserse Kriminal
Polres Palopo, sehingga masyarakat benar-benar dapat merasakan kehadiran Aparat
penegak hukum, khususnya Polri sebagai ujung tombak penegakan supremasi hukum.
KANIT DITUDING TERIMA SUAP
KASAT RESKRIM LUTRA BENTAK WARTAWAN
Lutra,
–
Oknum perwira polri resort luwu utara kembali mempertontonkan
arogansinya dihadapan publik.
Tidak tanggung-tanggung, sikap arogan ini pun
ditujukan kepada wartawan yang tengah menjalankan tugas jurnalistik di dalam
kantor mapolres Luwu Utara.
Kejadian ini berawal dari informasi yang diterima
wartawan media nasional Sidakpost bahwa di Satuan Reskrim Mapolres Luwu Utara
marak terjadi pemerasan dan suap-menyuap, dengan tujuan membebaskan tersangka.
KADIS TAK LOYAL ANGGARAN DIPERSULIT
Luwu, -
Menarik sekaligus memprihatinkan. Setidaknya inilah
yang terlintas dalam benak para wartawan dan aktivist LSM yang kebetulan diterima
secara bersamaan oleh kepala Dinas pertambangan kabupaten luwu.
Bagaimana tidak, dalam penuturannya kepada para tamu,
Amang Usman yang juga mengklaim dirinya sebagai deklarator pendiri Kota Palopo,
menuturkan beberapa kisah “heroik” selama dirinya menjabat sebagai salah satu Kepala
Dinas Satuan Kerja Perangkat Dinas di beberapa tempat.
Salah satu kisah menonjol yang disampaikan saat itu yakni
“Pembangkangan” yang dilakukannya, jika dirinya merasa perintah atasannya tidak
sesuai ketentuan.
KADIS PERTAMBANGAN LUWU
DIMINTA TERTIBKAN TAMBANG GALIAN C
Luwu ,-
Maraknya tambang Pasir galian C, disepanjang sungai
Makawa-Rongkong perbatasan Kabupaten Luwu - Luwu Utara, membuat beberapa Kepala
Desa setempat bingung untuk menentukan sikap.
Pasalnya, dari sekian banyak tambang galian C
disepanjang aliran sungai Makawa-Rongkong, hanya sebagian kecil saja yang
memiliki legalitas. Dari beberapa penambang yang dulunya memiliki legalitas
dari Dinas Pertambangan Kabupaten Luwu, saat ini ijin tambang tersebut pun
sudah tidak berlaku lagi.
JAKSA KESAL MANTAN KETUA STAIN DIVONIS BEBAS
Palopo,–
Putusan bebas terhadap mantan Ketua STAIN
Palopo Prof.Dr. H.M. Said Mahmud, Lc,MA,
atas kasus pembukaan Program Studi (Prodi) Ilegal di STAIN Palopo mendapat
reaksi keras dari sejumlah pihak.
Graffit. L T K, SH, Jaksa Penuntut yang menangani
kasus tersebut mengaku telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung terkait kasus
tersebut.
Kepada DP, Grafit menggambarkan dengan jelas
kekecewaannya terhadap putusan bebas terhadap tersangka yang ditanganinya di Pengadilan
Negeri Palopo.
JADI SARANG PUNGLI
JEMBATAN TIMBANG MACCOPA
RESAHKAN MASYARAKAT
Maros, -
Keberadaan jembatan
timbang
di sepanjang jalan poros trans sulawesi, idealnya mampu memberikan dampak yang
baik bagi para pengguna jalan, khususnya para pengemudi kendaraan bermotor.
Pasalnya, jika fungsi jembatan timbang yang ada tersebut betul-betul
dimaksimalkan, maka dampak kerusakan jalan dan kecelakaan lalulintas akibat kelalaian
dan kelebihan muatan kendaraan dari para pengemudi yang nakal, dapat dihindari.
ENGGAN DIKONFIRMASI
SEKDA LUWU
HINDARI WARTAWAN
Luwu, –
Terkait pelayanan publik dijajaran pemkab luwu yang
dikeluhkan sejumlah masyarakat, H.Syaiful Alam,SE, MM, Sekretaris Daerah Luwu
hindari wartawan.
Coba ditemui diruang kerjanya beberapa waktu lalu, salah
satu pejabat teras kabupaten luwu ini justru tidak mau menemui wartawan dengan
alasan yang tidak jelas.
Pernyataan pejabat tersebut hanya disampaikan melalui
asisten pribadinya, yang juga tidak ingin diketahui namanya.
KETUA DPRD PALOPO “KEBAKARAN JENGGOT”
Palopo, -
Tudingan sejumlah
masyarakat yang menilai anggota DPRD Kota Palopo menjadi makelar bahkan bekerja
sebagai pelaksana proyek serta menjadi penerima Dana Bansos, membuat sejumlah wakil
rakyat tersebut kebakaran jenggot.
Tasik, Ketua
DPRD Kota Palopo saat dikonfirmasi via telpon selulernya, dengan keras
membantah tudingan tersebut. Saat ditanya lebih jauh tentang kebenaran
informasi tersebut, Ketua perwakilan rakyat Kota Palopo itupun berang, dan
balik memaki wartawan.
DOSA PENYIDIK BNI TAHAP II
PENYIDIK MINTA BIAYA KEPADA KORBAN
Palopo, –
Niat korban Pemalsuan Data Nasabah di BNI Cabang
Palopo, Ronny Poniman Susanto untuk membeberkan berbagai ulah “nakal” penyidik
yang menangani kasus yang dilaporkannya ke Mapolres Palopo satu setengah tahun
lalu, ternyata bukan isapan jempol belaka.
Pasalnya, saat menemui wartawan media ini, Ronny
Poniman kembali menceritakan prilaku Oknum Penyidik di Mapolres Palopo, yang
meminta agar Korban memberikan biaya kepada oknum tersebut dengan dalih biaya
operasional penyidikan.
DINAS PERIKANAN PALOPO DILAPORKAN KORUPSI
KAJARI PALOPO DINILAI LAMBAN
Palopo, –
Tidak adanya
informasi dari pihak kejaksaan negeri palopo sehubungan dengan perkembangan
penanganan Laporan Dugaan Tindak Pidana Korupsi yang di Laporkan Lembaga Anti
Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) wilayah Sulawesi Selatan, membuat ketua DPP
Sulsel LAKRI geram.
DIMINTA TRANSPARAN, KEPALA SEKOLAH “GERAM”
Palopo, -
Sikap tertutup
dan arogan yang ditunjukkan seorang Oknum Kepala Sekolah Dasar di Kota Palopo,
menuai kecaman keras dari Koalisi kelembagaan di Palopo.
Kejadian
tersebut berawal dari kedatangan wartawan DP yang meminta transparansi
penggunaan anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar 81 Langkanae, yang kemudian disambut
dengan kemarahan Kepala Sekolah pada lembaga pendidikan tersebut.
DIDUGA TIDAK PROFESIONAL
KASAT RESKRIM
PALOPO DICOPOT
Palopo, –
“Harimau mati
meninggalkan belang, Kasat di Copot tinggalkan kasus.” pepatah baru ini mulai muncul
dikalangan aktivist, seiring dicopotnya AKP.Amos Bija,SH., selaku Kasat Reskrim
di Mapolres Palopo.
Menurut sejumlah aktivist, pencopotan Amos Bija selaku
kasat reskrim di Mapolres Palopo, sudah merupakan sebuah hal yang wajar, karena
dinilai sudah tidak mampu mengemban tugas selaku penanggung jawab langsung
penyidik.
DIDUGA SARAT KORUPSI
PEMBANGUNAN JEMBATAN BALUBU TERBENGKALAI
Luwu, –
Pembangunan Jembatan sungai Balubu
yang dianggarkan pada tahun 2012 dengan nomor kontrak : 03/KONT/PPK-PJB/DAU/BN/VIII/2012
yang hingga kini belum juga tuntas, mengundang kegelisahan aktivist penggiat
anti korupsi.
Saiful, Ketua Dewan Pimpinan
Propinsi Sulawesi selatan Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) yang
ditemui disela-sela kegiatanya di sebuah cafe di Opsal Plaza, Kota Palopo,
meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan sehubungan dengan
madeknya proyek pembangunan jembatan bernilai milyaran rupiah ini.
DIDUGA SARAT KORUPSI
INSTALASI AIR
DESA BUANGIN AMBURADUL
Lutra, –
Lagi, keuangan negara kembali
disinyalir dirampok orang-orang tidak bertanggung jawab.
Hal ini diungkapkan sejumlah
masyarakat desa buangin saat wartawan media ini melakukan penelusuran proyek
pembangunan instalasi pipa air di Desa Buangin.
DIDUGA MAIN MATA
JAKSA MEMAKI KORBAN
Palopo, -
Lagi, sikap arogan dan
tidak etis kembali dipertontonkan Mattana Parandangi,SH.,MH, Kepala Seksi
Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kota Palopo kepada korban pengeroyokan.
Prilaku kurang etis dari Oknum
Jaksa tersebut terungkap saat Korban dan keluarganya, mendatangi Kantor
Kejaksaan Negeri Palopo untuk mempertanyakan kelanjutan proses penanganan kasus
yang dilaporkannya beberapa bulan lalu melalui Kepolisian Resort Kota Palopo.
DIDUGA LAPAS PALOPO BERDAYAKAN PUNGLI
Palopo, -
Merebaknya isu terkait berbagai pelanggaran yang
diduga dilakukan oleh oknum pegawai Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kota Palopo
membuat sejumlah elemen masyarakat prihatin.
Pasalnya, Lapas yang harusnya menjadi tempat pembinaan
bagi terpidana, justru menjadi tempat “pembibitan” benih-benih tindak pidana
baru.
Keterangan dari berbagai sumber terpercaya media ini
mengungkapkan berbagai bentuk pelanggaran yang diduga kuat dilakukan dengan
sengaja oleh oknum sipir lapas Palopo.
DIDUGA KORUPSI LAKRI SULSEL LAPORKAN KADIS PERIKANAN PALOPO
Palopo,
–
Ulah pejabat nakal yang diduga telah menggagahi
keuangan negara kembali diungkapkan Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia
(LAKRI).
Saiful, Ketua Dewan Pimpinan Propinsi sulawesi selatan
LAKRI, mengaku telah membuat Laporan Resmi terkait adanya dugaan tindak pidana
Korupsi pada penggunaan anggaran Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Palopo tahun
2012.
DIDUGA KORUPSI DAN DISKRIMINATIF
KEPALA
DESA BASSIANG TIMUR, KECAMATAN PORANG SELATAN DIMINTA MUNDUR.
Luwu,-
Selasa, 08/11/2011, Kepala Desa
Bassiang Timur, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, dilaporkan kepolisi,
serta diminta mundur oleh warganya, karena diduga telah melakukan berbagai pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan.
Tidak puas sampai disitu, Senin,14/11/2011,
akumulasi kekecewaan warga terhadap sikap dan prilaku A.Jamal Bisman AT, Kepala
Desa Bassiang Timur, kemudian membawa masyarakat yang tergabung dalam Forum
Masyarakat Desa Bassiang, mendatangi Kantor DPRD Luwu untuk menyampaikan
aspirasinya.
DIDUGA KANGKANGI ATURAN
THM DILABOMBO DILAPORKAN
Palopo, -
Menjamurnya Tempat Hiburan Malam
(THM) di Kota Palopo, membuat sejumlah elemen masyarakat geram.
Pasalnya, kehadiran Sarana
Wisata Malam di Kota Religius ini, ternyata diindikasikan sarat nuansa
penyimpangan, bahkan sudah mengarah kepraktek prostitusi terselubung.
DIDUGA BERDAYAKAN PUNGLI
KEPALA BPN LUTIM HINDARI WARTAWAN
Lutim, -
Pungutan yang dilakukan oleh sejumlah oknum pejabat,
mulai tingkat Desa, Kelurahan hingga dikantor Badan Pertanahan Nasional,
terkait pengurusan Program Nasional (Prona) pengurusan sertifikat, membuat
masyarakat bertanya-tanya.
Pasalnya, selain dinilai sangat memberatkan warga,
menurut pengetahuan masyarakat, pengurusan sertifikat Prona itu sendiri tidak
dibebankan biaya apapun.
Selain adanya pungutan yang dinilai sangat memberatkan,
perbedaan pungutanbiaya yang dikenakan antara satu dengan lainnya, semakin
memperkuat adanya dugaan pungutan yang tidak sesuai ketentuan(Pungli, red).
DANA SERTIFIKASI TAKTERBAYAR
PGRI LUWU ANCAM LAPORKAN PENGELOLA
Luwu, –
Belum hilang dalam
ingatan masyarakat, khususnya para guru tentang penyelewengan dana pendidikan
gratis dan bantuan khusus murid yang cukup menggetarkan pejabat teras kota palopo,
kini isu serupa pun mulai dihembuskan di Luwu.
Sebagaimana
tetangganya, dugaan penyalahgunaan anggaran dikabupaten luwu ini pun ternyata
menjadikan para guru bangsa menjadi korban.
Keberanian oknum
pejabat “menggagahi” hak tenaga pendidik ini, akhirnya membuat sejumlah guru “nekat”
menempuh jalur hukum.
DANA GRATIS TAHUN 2011 “MENGUAP”
SEJUMLAH ELEMEN MASYARAKAT MEMINTA APARAT
BERTINDAK TEGAS
Palopo,-
Ironis,
Pencairan Dana Gratis yang mencapai milyaran rupiah untuk Kota Palopo tak
kunjung cair.
Dana
Pendidikan gratis yang sedianya diperuntukkan bagi perkembangan dan peningkatan
mutu pendidikan disinyalir “digagahi” sejumlah aparat terkait.
Ditemui
dibeberapa tempat terpisah, sejumlah sumber terpercaya DP menyebutkan adanya
dugaan penyelewengan anggaran pendidikan tersebut.
DANA GRATIS LUWU TIMUR TIDAK JELAS
Luwu Timur, -
Dana Gratis yang seyogyanya diperuntukkan guna
membantu terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melalui
peningkatan kesejahteraan Guru dan Pegawai, di Kabupaten Luwu Timur,
dipertanyakan sejumlah elemen masyarakat.
DEPAG PALOPO RAWAN PUNGLI
DANA BEASISWA DIDUGA “DITILEP” OKNUM PEGAWAI
Palopo, -
Sejumlah
problem mewarnai pemberian bantuan “Beasiswa” bagi siswa miskin yang berada
dibawah naungan Departemen Agama Kota Palopo.
Pasalnya, Dana
Beasiswa yang seyogyanya diperuntukkan kepada siswa kurang beruntung tersebut,
diduga telah menjadi “Sasaran Baru”
para pejabat terkait.
DANA BANSOS PALOPO SALAH SASARAN APARAT PENEGAK HUKUM TUTUP MATA
Palopo, –
Dana Bantuan Sosial (Bansos) tahun 2009 – 2010 Kota
Palopo yang sedianya diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu (miskin),
ternyata hanya dinikmati oleh Oknum Pejabat, keluarga pejabat, Oknum Pegawai
Negeri Sipil, beberapa Oknum Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat, serta beberapa
Anggota DPRD Palopo.
Saat ditemui diruang kerjanya, Ruppe Kepala DPPKAD
Kota Palopo mengakui jika bantuan sosial tersebut seharusnya diperuntukan bagi
rakyat miskin.
PENYALURAN BANSOS DAN DANA BERGULIR PT. ASKES TIDAK JELAS
Palopo, -
Pengalokasian dan penggunaan sejumlah
anggaran pada PT.ASKES palopo yang tidak jelas, menimbulkan pertanyaan serta sorotan
tajam dari sejumlah elemen masyarakat.
Musniati, SH, Koordinator Bidang
Hukum dan HAM LPPM Indonesia merasa heran terkait munculnya berbagai permasalahan
pada PT.Askes, yang kemudian direspon dengan sikap “menutup diri” oleh management
Perusahaan BUMN tersebut.
PENYIDIK TAK MAU PERIKSA SAKSI
Palopo, –
Kian tak jelasnya kasus dugaan pencatatan Data Palsu
yang diduga dilakukan oknum pegawai Bank BNI Cabang Palopo, membuat Korban
(Ronny Poniman Susanto) bernyanyi sumbang.
Melalui media ini, Ronny, (sapaan akrab korban,red), mengaku akan mengungkapkan berbagai
sikap dan prilaku penyidik yang dinilainya sebagai salah satu bentuk
pendzaliman hukum, halaman demi halaman, yang disebutnya “Daftar Dosa Penyidik BNI”.
Kepada wartawan media ini, Ronny mengaku jika Kasus
yang dilaporkannya hampir dua tahun yang lalu, tepatnya kamis, 17 Nopember 2011,
yang hingga kini belum juga tuntas, dikarenakan aparat penegak hukum yang
menanganinya tidak profesional, dan terkesan hanya membuat sandiwara penyidikan.
Ronny menduga penyidikan yang dilakukan oleh penyidik
saat ini hanyalah sebuah skenario besar untuk meloloskan oknum-oknum tertentu yang
diduga kuat terlibat didalam sindikat Mafia Perbankan di Bank BNI.
Untuk memperkuat tudingannya, Ronny pun menguraikankan
fakta-fakta yang dimaksud.
Menurutnya, Salah satu bukti “Dosa Besar” penyidik
yang menangani kasus BNI yang dilaporkannya adalah ketidakmauan penyidik
memeriksa saksi-saksi yang dipandang perlu dan mengetahui dengan jelas
permasalahan ini.
Bagaimana tidak, dirinya mengaku telah melihat sendiri
salah satu bukti yang dimiliki penyidik yang bisa menjadi petunjuk untuk
mengembangkan kasus ini, namun hingga kini penyidk belum juga menyikapinya.
Didalam bukti surat yang dilihatnya tersebut, tertera nama
Andi Samsu Alam, (mantan kepala Cabang Bank BNI Kota Palopo), sebagai Pengirim
data.
Dijelaskannya, Bukti surat yang dilihatnya pun baru
diketahui setelah dirinya mendatangi ruang penyidik untuk mempertanyakan
perkembangan kasusnya, serta mempertanyakan mengapa hanya suprianto yang
ditetapkan sebagai Tersangka.
Dalam pertemuan tersebut, penyidik pun berupaya
menjelaskan dan meyakinkan bahwa penetapan Suprianto sebagai “tersangka tunggal”
didasarkan atas hasil penyidikan dan bukti-bukti yang dimiliki penyidik.
Guna memperkuat “Penjelasannya”, penyidik pun kemudian
memperlihatkan selembar surat “bukti pengiriman data” yang selama ini
dipermasalahkan oleh korban.
Namun sayangnya, “Niat
Baik” penyidik untuk meyakinkan korban, justru menguak fakta jika proses
penyidikan serta penetapan suprianto sebagai tersangka tunggal dalam perkara
yang dilaporkan, sarat dengan nuansa “Rekayasa”.
Keyakinan korban tentang adanya skenario besar untuk
menutupi pelaku lain dalam perkara tersebut, yakni ketika korban meminta agar
dilakukan pemanggilan dan pemeriksaan tambahan terhadap saksi dan tersangka seiring
dengan terungkapnya bukti tersebut, namun pihak penyidik tetap tidak
melakukannya.
Selain itu, pada berbagai pertemuan dengan korban,
penyidik bahkan terkesan tidak ingin menyalahkan pegawai bank, termasuk
tersangka. Hal ini diperkuat dengan serangkaian pernyataan penyidik yang
menyatakan jika sistem komputer lah yang salah.
Anehnya, saat Korban meminta penyidik menyita barang
bukti Komputer yang selam ini dinilainya “bersalah”,
penyidik lagi-lagi menjawab tidak bisa, karena selain komputer tersebut milik
Bank Indonesia, setiap selesai digunakan, komputer tersebut langsung kosong
secara otomatis, sehingga tidak memungkinkan untuk mengambilnya untuk dijadikan
Barang Bukti.
AKTIVIST LSM MENUDING
PENYIDIK MAIN MATA
Terpisah, Akbar Ramang, Ketua Umum DPP LPPM Indonesia,
pun mempertanyakan sikap penyidik yang tidak mau memanggil saksi-saksi yang
dipandang perlu untuk mengungkap kasus Mafia Perbankan ini.
Menurutnya, jika penyidik berikeras tidak mau
memanggil dan memeriksa saksi-saksi yang berkompeten serta menyita Barang Bukti
yang terkait dalam perkara ini, sangat besar kemungkinan penyidik telah main
mata dengan para pelaku.
“kalau tidak
mau periksa saksi serta tidak mau menyita barang bukti, kan sudah patut
dicurigai penyidiknya.” Terang Akbar.
Lebih jauh, Aktivist yang dikenal kritis dalam
menyoroti kinerja buruk aparat ini, mengaku heran dengan keengganan penyidik
untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan sebagaimana petunjuk jaksa.
Padahal, lanjut akbar, permintaan Jaksa penuntut umum
itu sangat sederhana, dan sangat mudah didapatkan jika penyidik benar-benar
serius untuk membongkar dan menuntaskan kasus ini.
Ditambahkannya, jika penyidik tidak mau kesulitan, langkah
pertama yang harus dilakukan penyidik adalah menahan tersangka, memanggil
saksi-saksi dari Bank Indonesia, serta lakukukan penggeledahan di Bank BNI
Cabang Palopo, serta menyita Barang Bukti yang digunakan oleh tersangka dalam
melakukan tindak kejahatan.
“Inikan tidak
pernah dilakukan penyidik. Penahanan pun tidak pernah dilakukan dirumah
tahanan.”
Ungkap akbar heran.
Diyakinkannya, jika penyidik bisa melakukan semua ini,
kasus ini akan mudah dituntaskan.
Menyikapi sikap penyidik yang tidak mau melakukan pemanggilan
dan pemeriksaan tambahan terhadap saksi-saksi dalam kasus tersebut, serta
keengganan penyidik untuk menyita barang bukti dari Bank BNI, membuat sejumlah
aktivist LSM dan kalangan Mahasiswa pun angkat bicara.
Fredy Suade, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andi
Djemma, yang juga dikenal aktif dalam pergerakan mahasiswa dan Aksi solidaritas
Anti Korupsi, dengan tegas bahkan meminta Kapolres Palopo, AKBP.Endang
Rasidin,S.Ik, mencopot AKP.Amos Bija dari jabatannya selaku kasat Reskrim di
Mapolres Palopo, serta melakukan penggantian penyidik, karena dinilainya telah
gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai penyidik dan penanggung jawab
penyidik.
“Berkas sudah
satu tahun lebih ditangan penyidik, dan telah sembilan kali dikembalikan jaksa
beserta petunjuk penuntasannnya. Tapi penyidik belum juga mampu menyelesaikan.
Inikan menandakan jika penyidik dan penanggung jawabnya sudah tidak layak.” Jelasnya.
Dalam pandangannya, beberapa hal penting telah
diabakan penyidik dan kasatnya dalam penanganan proses perkara ini.
Salah satu diantaranya, yakni memanggil saksi ahli
dari Bank Indonesia yang harusnya paham dan mengetahui siapa saja yang wajib
bertanggungjawab dalam kasus ini, sebagaimana diamanatkan dalam peraturan Bank
Indonesia.
“Kalau penyidik
dan kasat reskrimnya itu pintar dan mau serius, selain berpatokan kepada KUHP
dan KUHAP serta UU No.10/1998 tentang Perbankan, coba lihat dan kaji Peraturan Perbankan
yang lain lebih jauh, seperti Surat Edaran Bank Indonesi No.10/47/DPNP, atau paling
tidak, lihat Pasal 26 Peraturan Bank Indonesia NO.9/14/PBI/2007, khususnya ayat
1 dan 3. Disitu sangat mudah dan jelas untuk mengungkap siapa saja yang
terlibat dalam kasus ini.” Imbuhnya kesal.
Hal lain yang membuat Aktivist Fakultas Hukum Unanda
ini kesal, yakni sikap Kasat Reskrim Palopo, AKP.Amos Bija,SH, yang terkesan
menghindari korban serta para aktivist dan wartawan yang berniat mempertanyakan
proses dan perkembangan kasus ini.
Dalam uraiannya, Fredy menilai penyidik dan
kasatreskrim sesungguhnya sudah paham akan semua yang disampaikannya, namun
dirinya lagi-lagi seolah membenarkan pendapat korban dan masyarakat yang
meyakini jika Proses penyidikan yang dilakukan penyidik bersama Kasat Reskrim
selaku penanggungjawab, hanyalah sebuah skenario yang berujung pada “Rekayasa
Penyidikan”.
“Kasat dan
penyidik itu Sarjana Hukum. Selain itu, mereka sudah puluhan tahun jadi
reserse. Sangat tidak masuk akal kalau mereka tidak faham apa yang patut
dilakukan. Selain itu, Undang-undang juga sangat jelas menggambarkan apa yang
harus dilakukan dalam mengungkap sebuah perkara. Jadi sangat jelas, apa
sebenarnya yang terjadi didalam sana” Jelas Fredy.
Dirinya hanya berharap aparat penegak hukum
benar-benar menaruh perhatian terhadap korban kejahatan, sehingga para pelaku
tidak dengan leluasa dan bebas berkeliaran untuk mencari korban-korban lainnya,
demi mencapai dan memuaskan keinginan pribadinya.
“Selaku
Aktivist dan Mahasiswa Fakultas Hukum, kami berharap, aparat penegak Hukum,
khususnya Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan sebagai ujung tombak penegakan
supremasi hukum, mampu bekerja secara profesional, sehingga masyarakat
benar-benar mampu merasakan tujuan keberadaan Hukum dan Hakikat keadilan, tanpa
takut akan intervensi dari siapaun juga.” Harapnya.
“Fiat justitia
ruet caelum. Tegakkan keadilan, walaupun langit akan runtuh. Itulah semboyan dan
prinsip yang harus dipegang teguh dalam menegakkan hukum” tegasnya mengakhiri
perbincangan. (Andi/Sl).
CATATAN :
TOLONG BERITA
INI DIPASANG DIHALAMAN DEPAN...!
BERITA TENTANG KASUS INI RENCANANYA AKAN KAMI BUAT
DALAM BEBERAPA TAHAP, DAN TIAP TAHAP DICETAK DIHALAMAN DEPAN.
KASUS INI SEKARANG MENJADI PERHATIAN SERIUS PUBLIK DAN
KALANGAN AKADEMISI DAN PRAKTISI HUKUM SERTA KALANGAN LSM DAN JURNALIST....
UNTUK ITU, KAMI MEMBUAT BERITA INI DALAM MODEL
BERSERI, DARI TAHAP I HINGGA BERAKHIRNYA NANTI....
KASUS INI MENJADI PERHATIAN DAN SOROTAN PUBLIK, KARENA
SUDAH SATU TAHUN SETENGAH TIDAK JUGA ADA KEJELASAN. BERKASNYA PUN TERUS
DIKEMBALIKAN OLEH jpu, SEDANG PENYIDIK POLRI TAK MAU MELENGKAPI BUKTI YANG
DIMINTA JPU....




PNS MENERIMA GAJI GANDA
Palopo, -
Penerimaan gaji ganda dua Orang Anggota
KPU Palopo mendapat sorotan tajam dari sejumlah elemen Masyarakat.
Maksum Runi, S.Ag, MH, Anggota
KPU, sekaligus PNS yang bekerja dilingkup Departemen Agama Kota Palopo, yang
coba ditemui wartawan DP, kamis, 10/11/2011, dikantor KPU Kota Palopo, tidak
berada ditempat.
BERKAS KASUS BNI TAK LENGKAP
JAKSA PERMALUKAN PENYIDIK
Palopo, –
Kasus Bank BNI vs
Nasabahnya Ronny Poniman Susanto terus mendapat perhatian publik. Pasalnya,
sudah satu tahun setengah kasus ini ditangan penyidik polres palopo, namun pihak
penyidik seolah “tak mampu” melengkapi berkas perkaranya sesuai petunjuk jaksa.
Alhasil, Berkas
perkara yang dikirim penyidik diawal masuknya AKBP.M.Guntur selaku Kapolres
baru kota palopo, justru mendapat perlakuan yang mengecewakan dari Jaksa
Penuntut Umum.
APARAT DITUDING MASUK ANGIN, NASIB RONNY KIAN TAK JELAS
KTIVIST LSM LAPORKAN
PENYIDIK DAN PENUNTUT
Palopo, –
Tidak jelasnya penanganan kasus laporan dugaan
pemalsuan data di Bank BNI Cabang Palopo yang dilaporkan Nasabahnya ke Mapolres
Palopo, membuat korban serta sejumlah Aktivist Mahasiswa dan LSM geram.
Akibatnya, korban melalui LSM Pendampingnya melaporkan
hal tersebut ke Mabes Polri, Kejagung, KomnasHam, dan beberapa lembaga terkait.
Subscribe to:
Posts (Atom)